Home » » Makalah IBD

Makalah IBD

Penulis Unknown on Kamis, 20 November 2014 | 11.18





A.  MAKNA KEMAMPUAN PERSONAL, AKADEMIS DAN               PROFESIONAL

1.      Kemampuan Personal
Kemampuan personal merupakan kemampuan yang dimiliki dalam diri seorang individu di luar pendidikkan akademik yang dimilikinya. Kemampuan personal dapat juga dikatakan sebagai kemampuan seorang dalam bersosialisasi, beretika, dan kemampuan-kemampuan dasar lainnya yang dimiliki seseorang. Kemampuan personal lebih mengarah pada kemampuan EQ (Emotional Quotient) pada masing-masing orang. Gambaran dari orang yang memiliki Kemapuan Personal ini adalah orang yang mampu menyelesaikan masalah-masalah yang ada pada kehidupannya, orang yang dapat menahan emosi saat tingkat amarahnya tinggi, serta mereka yang supel dalam bergaul atau pergaulan di masyarakat.

2.      Kemampuan Akademis
Kemampuan akademis merupakan kemampuan dan kemahiran seorang dalam bidang akademik. Yang dimaksudkan dengan bidang akademik ini adalah segala ilmu pengetahuan yang ada  di dalam pendidikkan formal. Singkatnya adalah berbagai subjek mata pelajaran yang ada pada jenjang pendidikan formal yang sedang ditempuhnya. Kemampuan akademis dibagi menjadi 2, yakni gifted dan talented.  Gifted ditujukan kepada seorang yang memiliki kemampuan akademis (secara umum) yang tinggi, sedangkan talented adalah kemampuan seseorang yang unggul dalam bidang akademis khusus. Kemampuan akademis juga dapat dikatakan sebagai kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah , baik lisan maupun tulisan, mampu menguasai peralatan analisis, berpikir logis, kritis, sistematis dan analistis. Selain itu, orang yang memiliki kemampuan akademis juga harus memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternatif pemecahan.  Berbeda dengan kemampuan personal yang mengarah pada EQ, kemampuan akademis lebih mengarah kepada IQ (Intelligence Quatient) yang dimiliki masing-masing orang. Contoh dari kemampuan akademis seperti memiliki kemampuan menjawab pertanyaan atau soal ujian dengan kemampuannya sendiri, mendapat nilai yang bagus dengan jerih payahnya sendiri, memenangkan lomba dalam bidang akademik.

3.      Kemampuan Profesional
Kemampuan profesional merupakan kemampuan dalam bidang profesi yang dimiliki seorang tenaga ahli. Kemampuan profesiaonal merupakan gabungan antara kemampuan akademik dan personal yang ada pada diri seseorang. Dengan kata lain, kemampuan pengetahuan seseorang yang didukung oleh skill dan profesinya. Seorang  yang memiliki kemampuan ini,  diharapkan memiliki pengetahuan sehingga  mampu menunjukkan sikap, tingkah laku dan tindakkan yang mencerminkan kepribadian  dirinya, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan serta neniliki pandanganyang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalahyang dihadapi oleh masyarakat.  Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya. Kemampuan profesiaonal lebih ditanamkan kepada para mahasiswa sebagai calon tenaga ahli melalui program pendidikan umum (general education). Pendidikan umum merupakan studi yang membekali peserta didik berupa kemampuan dasar tentang pemahaman, penghayatan, dan pengamalan nilai-nilai dasar kemanusian sebagai mahluk Tuhan, sebagai pribadi, anggota keluarga, masyarakat, warga negara, dan sebagai bagian dari alam.



B.   KEBUDAYAAN MANUSIA

1.      Uraian Umum Tentang Kebudayaan
Kata budaya berasal dari bahasa sansekerta –budh – budhi – budhaya yang artinya adalah akal, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan yang berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsur rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsur jasmani. Sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia.
Dari berbagai definisi mengenai kebudayaan, dapat disimpulkan pengertian kebudayaan mengandung beberapa ciri pokok, yakni :
a.       Kebudayaan itu beraneka ragam.
b.      Kebudayaan itu diteruskan melalui proses belajar.
c.       Kebudayaan itu dijabarkan dari komponen biologi, sosiologi, psikologi, dan eksistensi manusia.
d.      Kebudayaan itu berstruktur.
e.       Kebudayaan terbagi dalam aspek-aspek.
f.       Kebudayaan itu bersifat dinamis.
g.      Nilai-nilai dalam kebudayaan itu relatif.

Suatu kebudayaan tidak akan pernah ada tanpa adanya beberapa sistem yang mendukung terbentuknya suatu kebudayaan itu sendiri. Sistem ini kemudian disebut sebagai unsur yang membentuk sebuah budaya. Adapun unsur-unsur dari kebudayaan itu sendiri, yakni:
Bahasa
yaitu suatu sistem perlambangan yang secara arbitrel dibentuk atas unsur – unsur bunyi ucapan manusia yang digunakan sebagai gagasan sarana interaksi
Pengetahuan
yaitu semua hal yang diketahui manusia dalam suatu kebudayaan mengenai lingkungan alam maupun sosialnya menurut azas – azas susunan tertentu
Organisasi Sosial
yaitu keseluruhan sistem yang mengatur semua aspek kehidupan masyarakat dan merupakan salah satu dari unsur kebudayaan universal
Peralatan Hidup & Teknologi
yaitu rangkaian konsep serta aktivitas mengenai pengadaan, pemeliharaan, dan penggunaan sarana hidup manusia dalam kebudayaannya
Mata Pencaharian
yaitu rangkaian aktivitas masyarakat yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam konteks kebudayaan
Kesenian
yaitu suatu sistem keindahan yang didapatkan dari hasil kebudayaan serta memiliki nilai dan makna yang mendukung eksistensi kebudayaan tersebut
Religi
yaitu rangkaian keyakinan mengenai alam gaib, aktivitas upacaranya serta sarana yang berfungsi melaksanakan komunikasi manusia dengan kekuatan alam gaib

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga, yakni gagasan, aktivitas, dan artefak.
1.1  Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut. 
1.2  Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
1.3  Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan. 

2.      Keistimewaan Manusia Diantara Mahluk Lain
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Bukti paling kongkrit yaitu manusia memiliki kemampuan intelegesi dan daya nalar sehingga manusia mampu berifikir, berbuat, dan bertindak untuk membuat perubahan dengan maksud pengembangan sebagai manusia yang utuh. Kemampuan seperti itulah yang tidak dimiliki oleh makhluk Tuhan lainnya. Dalam kaitannya dengan perkembangan individu, manusia dapat tumbuh dan berkembang melalui suatu proses alami menuju kedewasaan baik itu bersifat jasmani maupun bersifat rohani

Pada dasarnya ada dua pokok persoalan tentang hakikat manusia. Pertama, telaah tentang manusia atau hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan di muka bumi ini. Kedua, telaah tentang sifat manusia dan karakteristik yang menjadi ciri khususnya serta hubungannya dengan fitrah manusia. Berikut adalah ragam pemahaman tentang hakikat manusia.

2.1  Homo Religius
Pandangan tentang sosok manusia dan hakikat manusia sebagai makhluk yang beragam. Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa di muka bumi ini sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain ciptaan-Nya. Melalui kesempurnaannya itulah manusia bisa berfikir, bertindak, berusaha dan bisa manentukan mana yang baik dan benar.

2.2  Homo Sapiens
Pemahaman hakikat manusia sebagai makhluk yang bijaksana dan dapat berfikir atau sebagai animal rationale. Hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi dan paling mulia. Hal ini disebabkan oleh manusia karena memiliki akal, pikiran, rasio, daya nalar, cipta dan karsa, sehingga manusia mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia seutuhnya.

2.3  Homo Faber
Pemahaman hakikat manusia sebagai makhluk yang berpiranti (perkakas). Manusia dengan akal dan ketrampilan tangannya dapat menciptakan atau menghasilkan sesuatu (sebagai produsen) dan pada pihak lain ia juga menggunakan karya lain (sebagai konsumen) untuk kesejahteraan dan kemakmuran hidupnya.

2.4  Homo Homini Socius
Kendati manusia sebagai makhluk individu, makhluk yang memiliki jati diri, yang memiliki ciri pembeda antara yang satu dengan yang lainnya, namun pada saat yang bersamaan manusia juga sebagai kawan sosial bagi manusia lainnya. Ia senantisa berinteraksi dengan lingkungannya. Ia berhubungan satu sama lain dan membentuk suatu masyarakat tertentu.

2.5  Manusia Sebagai Mahluk Etis dan Estetis
Hakikat manusia pada dasarnya adalah sebagai makhluk yang memiliki kesadaran susila (etika) dalam arti ia dapat memahami norma-norma sosial dan mampu berbuat sesuai dengan norma dan kaidah etika yang diyakininya. Sedangkan makna estetis yaitu pemahaman tentang hakikat manusia sebagai makhluk yang memiliki rasa keindahan (sense of beauty) dan rasa estetika (sense of estetics).

3.      Makna Keadilan
Keadilan berasal dari bahasa Arab “adil” yang artinya tengah. Keadilan itu berarti menempatkan sesuatu di tengah-tengah, tidak berat sebelah atau dengan kata lain keadilan berarti menempatkan sesuatu pada tempatnya.
Mengenai makna keadilan,  Aristoteles membedakan dua macam keadilan, yaitu keadilan komulatif, dan keadilan distributive.  Sedangkan Plato, menyebutkan ada tiga macam, yaitu:
a.       Keadilan komulatif adalah keadilan yang memberikan kepada setiap orang sama banyaknya, tanpa mengingat berapa besar jasa-jasa yang telah diberikan.
b.      Keadilan distributive adalah keadilan yang memberikan hak atau jatah kepada setiap orang menurut jasa-jasa yang telah diberikan (pembagian menurut haknya masing-masing pihak). Di sini keadilan tidak menuntut pembagian yang sama bagi setiap orang, tetapi pembagian yang sama berdasarkan perbandingan.
c.       Keadilan legal atau keadilan moral adalah keadilan yang mengikuti penyesuaian atau pemberian tempat seseorang dalam masyarakat sesuai dengan kemampuannya

Keadilan merupakan suatu hasil pengambilan keputusan yang mengandung kebenaran, tidak memihak, dapat dipertanggungjawabkan dan memperlakukan setiap orang pada kedudukan yang sama di depan hukum. Perwujudan keadilan dapat dilaksanakan dalam ruang lingkup kehidupan masyarakat, bernegara dan kehidupan masyarakat intenasional.
Keadilan dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang tidak berdasarkan kesewenang-wenangan. Keadilan juga dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang didasarkan norma-norma, baik norma agama maupun hukum. Keadilan ditunjukkan melalui sikap dan perbuatan yang tidak berat sebelah dan memberi sesuatu kepada orang lain yang menjadi haknya.

C.    PANDANGAN HIDUP MANUSIA
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar itu manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup. Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yakni cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan.

1. Konsep Kehidupan Untuk Kepentingan Pribadi
Yang dimaksud dengan kepentingan pribadi adalah kepentingan perorangan. Pada dasarnya kepentingan merupakan dasar timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena ada dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Keduanya akan terpisah (jiwa & badan) apabila manusia tersebut meninggal dunia. Karena merupakan pribadi, manusia memiliki pendapat sendiri, mencintai diri sendiri, perasaan sendiri, cita-cita sendiri dan sebagainya. Karena mementingkan diri sendiri, seringkali manusia tidak mengenal kebajikan.

2. Konsep Kehidupan Untuk Kepentingan Kelompok
Yang dimaksud dengan kepentingan kelompok adalah interaksi dari kumpulan yang lebih dari seorang yang saling bergantungan dalam rangka memenuhi kebutuhannya dan tujuan bersama, yang menyebabkan satu sama lain saling mempengaruhi. Menurut Homans (1950), kelompok adalah sejumlah individu berkomunkasi satu dengan yang lainnya dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang dapat berkomunikasi dengan sesama anggota secara langsung. Yang menjadi ciri utama dari kelompok adalah terdiri dari dua individu atau lebih dan adanya interaksi diantara individu itu sendiri. Dari tinjauan psikologi, Baron & Byrne (1979) menambahkan bahwa kelompok memiliki sense of belonging (rasa memiliki) dan tiap anggotanya saling bergantung.

3. Konsep Kehidupan Untuk Kepentingan Umum
Yang dimaksud dengan kepentingan umum adalah suatu pekerjaan yang membuahkan hasil akhir yang berguna untuk bersama atau orang banyak. Kepentingan umum dianggap sebagai landasan yang kokoh bagi perilaku, karena sesungguhnya kepentingan inilah yang merupakan sarana terbaik untuk menjaga eksistensi dalam berkehidupan sosial masyarakat bahkan berbangsa dan bernegara. Apabila nilai-nilai yang menyangkut kepentingan umum ditinggalkan dan lebih menonjolkan kepentingan individu, maka dipastikan akan menimbulkan pergolakkan.











D.    BUDAYA DAN KEMAJUAN

Pengertian kebudayaan secara umum adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani. Begitu banyaknya kebudayaan yang ada di Indonesia menjadikan keunikan tersendiri bagi bangsa dan Negara sehingga kita dapat mengetahui karakteristik seseorang. Banyak hal yang bernilai positif dari keanekaragaman kebudayaan yang ada di Indonesia. Kebudayaan Indonesia adalah satu kondisi majemuk karena bermodalkan berbagai kebudayaan lingkungan wilayah yang berkembang menurut tuntutan sejarahnya sendiri-sendiri.

1. Manfaat Dan Hubungan Budaya Dengan Kemajuan Suatu Kelompok

Di zaman yang serba modern saat ini semua manusia sudah banyak yang terpengaruh oleh perkembangan zaman dan mereka juga harus bisa menyesuaikan perkembangan yang ada sehingga setiap individu nantinya akan mengerti bagaimana era globalisasi. Di era globalisasi untuk saat ini kecanggihan teknologi sudah mulai berkembang pesat dan sudah mulai bersaing untuk bisa menjadi yang terbaik.
Masyarakat Indonesia pun menerima masuknya kebudayaan barat ini dengan tangan terbuka karena dengan demikian, itu menandakan bahwa masyarakat kita bisa dikatakan mengikuti perkembangan zaman. Namun penerimaan masuknya budaya barat ke Indonesia ini memiliki dampak yang membahayakan. Masuknya kebudayaan barat ke Indonesia membuat kebudayaan asli Indonesia sendiri menjadi pudar dalam diri masyarakat Indonesia. Hal ini sangat berbahaya karena kebudayaan asli Indonesia adalah jati diri bangsa Indonesia. Satu cara untuk membendung derasnya kebudayaan luar tersebut dimulai dari kelompok terkecil yakni keluarga.
Keluarga adalah sekelompok individu yang terkumpul dalam satu tempat karena adanya ikatan perkawinan di antara 2 kelompok individu yang berlainan jenis. Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri.
Fungsi keluarga sebagai kelompok terkecil:
Fungsi Pendidikan
Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
Fungsi Sosialisasi
Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
Fungsi Perlindungan
Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
Fungsi Sosial
Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
Fungsi Religius
Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.

2. Budaya Sebagai Pendorong Kemajuan

Secara umum kemajuan memiliki banyak arti yang mana memiliki perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Namun secara khusus, kemajuan adalah peningkatan atas apa yang ada, atau peningkatan atas apa yang kita miliki. Suatu perubahan yang menjadikan semua itu jauh lebih baik atau bahkan mendekati kesempurnaan. Inilah pengertian dari sebuah kemajuan. Kemajuan dan perkembangan yang hanya terbatas pada kemajuan material saja akan menimbulkan kepincangan pada kehidupan manusia. Hidup mereka kurang sempurna, berat sebelah dan batin mereka akan kosong. Akibatnya tidak akan memperoleh ketentraman, ketertiban hidup, melainkan  justru dapat lebih merusak. Akan hilanglah sifat kebersamaan dan tenggang rasa, karena sagala tindakan manusia akan diperhitungkan seberapa besar tindakan itumenguntungkan dirinya sehingga rasa kemanusiaan akan lenyap, karena saingan hidup sesama manusia. Sebagai penentu kemanusiaan akal dan budi pasti selalu menuntut suasana yang menggambarkan dijaminnya kemanusiaan tersebut. Wujudnya ialah suatu suasana kehidupan yang ditaburi oleh rasa kasih antara anggota masyarakat sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan, suatu kehidupan yang damai, tentram, bebas dari rasa takut akan pihak lain.

Untuk menjadi manusia susila yang berbudaya, manusia yang sadar akan perannya sebagai pengemban nilai-nilai moral, ialah manusia yang selalu berusaha memperhatikan dengan sunggu-sungguh penerangan akal dan budi dan berusaha menaatinya. Filsuf Hegel dalam abad ke-19 membahas budaya sebagai keterasingan manusia dengan dirinya sendiri. Dalam berbudaya manusia tak menerima begitu saja apa yang di sediakan oleh alam, tetapi mengubahnya dan mengembangkannya lebih lanjut. Dengan berbuat demikian itu terjadi jurang antara manusia dengan dirinya yang dialami. Itulah yang dimaksud dengan keterlepasan atau keterasingan dan sebagai akibatnya terjadilah ketegangan yang terus menerus mendorong kemajuan itu. Budaya Barat selain memiliki dampak negatif juga memiliki dampak positif dan perlu ditiru, seperti budaya kerja keras, budaya disiplin, budaya bersih dan teratur serta budaya cinta ilmu dan milakukan penelitian.



E.     KEGELISAHAN DAN HARAPAN

1.         Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, dan cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang yang tidak tenteram hati maupun perbuatan, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan dapat diketahui dari gejala tingkah laku seseorang dalam situasi tertentu. Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia, yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik, dan kecemasan moril.
a). Kecemasan obyektif
Pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau bahaya dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
      b). Kecemasan neorotis (syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni: Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, dan orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia). Bentuk khusus dari phobia adalah intensitet ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari obyek yang ditakutkannya.


      c). Kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi, antara lain iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, dan rasa kurang. Rasa iri, benci, dengki, dendam merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat.

2.         Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat terwujud. Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manuis itu ialah :
a)      Kelangsungan hidup (survival)
b)      Keamanan (safety)
c)      Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d)      Diakui linkungan (status)
e)      Perwujudan cita – cita (self actualization)

F.   KESIMPULAN

1.      Sejak manusia terlahir ke dunia, telah memiliki berbagi talenta yang harus dikembangkan sejak dini. Talenta atau bakat atau kemampuan yang ada pada diri manusia itu yakni; personal, akademis, dan profesional. Kemampuan personal merupakan kemampuan yang dimiliki dalam diri seorang individu di luar pendidikkan akademik yang dimilikinya. Kemampuan akademis merupakan kemampuan dan kemahiran seorang dalam bidang akademik. Kemampuan profesional merupakan kemampuan dalam bidang profesi yang dimiliki seorang tenaga ahli.
2.      Kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Kebudayaan juga diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia. Manusia memiliki kemampuan intelegesi dan daya nalar sehingga manusia mampu berifikir, berbuat, dan bertindak untuk membuat perubahan dengan maksud pengembangan sebagai manusia yang utuh. Keadilan berarti menempatkan sesuatu di tengah-tengah, tidak berat sebelah atau dengan kata lain keadilan berarti menempatkan sesuatu pada tempatnya.
3.      Kebudayaan secara umum adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani. Masuknya kebudayaan barat ke Indonesia membuat kebudayaan asli Indonesia sendiri menjadi pudar dalam diri masyarakat Indonesia. Kemajuan adalah peningkatan atas apa yang ada, atau peningkatan atas apa yang kita miliki. Suatu perubahan yang menjadikan semua itu jauh lebih baik atau bahkan mendekati kesempurnaan.

@2014

1 komentar:

Menurut Anda, Apa Penyebab Bentok TNI - Brimob

online
  •  
    Support : Law Journal Copyright © 2013. Law Journal - All Rights Reserved
    Template Created by Creating Website Published by Christopo
    Proudly powered by Mas Christ